Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Tahukah Anda Nilai Portofolio Saham Anda?

Kalau saya bertanya,"Berapa nilai portofolio main saham anda?" bisakah anda menjawab? (Nilai portofolio main saham adalah jumlah dari nilai saham yang anda miliki ditambah nilai dana tunai di rekening transaksi saham anda.) "Gampang dong bung Iyan," jawab anda. "Saya buka saja program online trading, klik portofolio dan langsung deh keliatan." Memang mudah. Tapi kalau saya tanya lagi, "Tahukah anda  nilai portofolio saham anda kemarin? minggu lalu? bulan lalu? tahun lalu?" Lho? Saya rasa (kemungkinan besar) anda tidak bisa menjawab. "Bung Iyan," kata anda, "emang ada gunanya tahu nilai portofolio saham kemarin atau minggu lalu atau bulan lalu atau tahun lalu?" Tentu. Manfaat pertama: kalau anda tahu nilai portofolio minggu lalu, bulan, lalu, tahun lalu, anda bisa DENGAN MUDAH menghitung persentase return (imbal hasil) main saham anda sejak minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu. Contoh: Misalkan nilai portofolio saham anda setah

Arti Istilah "Marked-to-Market"

Apa arti istilah Marked-to-Market? marked = ditandai, dinilai (according) to = sesuai dengan market (price) = harga pasar Jadi, bahasa Indonesia "marked-to-market" kira-kira adalah: dinilai sesuai dengan harga pasar. (Catatan: Biasanya, yang dimaksud dengan harga pasar adalah harga pasar terkini.) Apa maksudnya? Mari kita lihat contoh berikut ini: Misalkan anda mau menggunakan konsep "marked-to-market" untuk menilai portofolio saham. Nah, nilai portofolio anda adalah nilai dengan harga pasar terkini. Bukan nilai sesuai harga beli. Artinya kalau anda punya 10.000 lembar saham KRAS yang anda beli di harga Rp 1.000�nilai beli Rp 10 juta�dan harga KRAS terkini adalah Rp 600, nilai KRAS anda secara "marked-to-market" adalah Rp 6 juta. Bukan Rp 10 juta. Pada contoh di atas, secara "marked-to-market," posisi saham KRAS anda adalah rugi Rp 4juta.  "Tapi bung Iyan," kata anda, "saham KRAS tersebut kan belum saya jual. Kenapa perlu dihitung