Anda sudah mulai bermain saham dan ingin belajar analisa teknikal.
Bagaimana memulainya?
Banyak pemain saham pemula�karena disarankan penulis atau pelatih saham karbitan�yang langsung menyelami indikator analisa-analisa teknikal yang (relatif) rumit: Moving Average, Bollinger Band, MACD, Stochastic, Elliot Wave Theory, Angka Fibonacci, dan sebagainya.
Cara ini tidak tepat karena hal ini sama saja dengan anda disarankan mengemudikan pesawat terbang pada hari pertama masuk sekolah pilot. Menurut anda kira-kira apa yang akan terjadi? (Saya sih tidak mau naik pesawat tersebut.)
Saran saya: Belajar analisa teknikal�seperti belajar ilmu apapun�harus dimulai dari dasar. Nah, apa sebenarnya dasar dari analisa teknikal?
Dasar utama dari analisa teknikal adalah HARGA saham. Dan harga saham biasanya dibagi menjadi empat komponen:
B. HIGH (Tinggi)
C. LOW (Rendah)
D. CLOSE/LAST (Tutup)
Jadi, kalau anda benar serius mau belajar analisa teknikal, langkah pertama adalah dengan mencermati harga Open, High, Low, Close dari saham yang anda pantau. Setiap hari.
Mengapa harus setiap hari?
Karena harga Open, High, Low, Close pada satu hari TIDAK layak dijadikan indikasi untuk transaksi saham.
Mengapa begitu, tanya anda.
Mengacu pada ilmu statistik, satu data tidak sepatutnya digunakan untuk mengambil kesimpulan. Kita perlu data lebih dari satu.
Berapa banyak, tanya anda lagi.
Makin banyak, makin baik.
Lah, kalau terlalu banyak, sanggah anda, saya jadi super bingung.
Bukan cuma anda yang bingung; saya juga. Memang sulit mencermati data dalam bentuk angka kalau datanya banyak. Maka dari itu data harga saham berhari-hari tersebut�agar mudah dibaca�ditampilkan dalam bentuk grafik. Tampilan grafik harga saham yang umum adalah Bar Chart dan Candlestick Chart.
[Sumber: Technical Analysis of the Financial Market hal. 298]
Jadi, grafik saham yang biasa anda lihat adalah kumpulan harga Open, High, Low, Close berhari-hari dari saham tersebut.
Perhatikan:
Input Data Open, High, Low, Close Secara Manual
Anda sudah tahu bahwa grafik bersumber dari data Open, High, Low, Close. Nah, sebelum mendalami grafik, saya anjurkan anda untuk meng-input secara manual data Open, High, Low, Close pada program spreadsheet (seperti Microsoft Excel, dan sejenisnya) seperti contoh di bawah ini:
Prev Price = Close hari sebelumnya.
+/- = Close - Prev Price
+/-% = (+/-)/Prev Price
Lakukan ini setiap hari untuk semua saham yang anda pantau.
Kok perlu meng-input data Open, High, Low, Close ini secara manual? protes anda. Kan sudah ada grafiknya?
Belajar menulis huruf tidak bisa anda lakukan hanya dengan memelototi huruf a, b, c, d, e; belajar menulis harus anda lakukan dengan melihat contoh huruf dan MENULIS huruf tersebut.
Demikian pula dengan analisa teknikal: anda harus meresapi angka Open, High, Low, Close. Dan cara meresapinya adalah dengan menulis atau mengetik ulang angka-angka tersebut. Dengan melakukan hal ini anda akan bisa menguasai dasar analisa teknikal dengan baik.
Ingat: memeloti angka tersebut selama berjam-jam kalah faedahnya dibandingkan menulis kembali angka-angka tersebut. (Anda seharusnya bersyukur dan merasa beruntung karena tidak perlu menggambar sendiri grafik tersebut karena sudah dilakukan oleh komputer).
Jangan khawatir; anda tidak perlu meng-input data secara manual untuk selamanya. Tapi coba lakukan hal ini MINIMUM tiga bulan supaya otak anda mulai bisa mengkorelasi harga Open, High, Low, Close dalam tampilan grafik. Kalau anda melakukan hal ini dengan sungguh-sungguh, saya yakin ketika melihat grafik Candlestick, anda mulai bisa menterjemahkan grafik tersebut dalam angka-angka.
Ingat: grafik bersumber dari angka. Hanya dengan memahami angka-angka yang membuat grafik tersebut, perlahan-lahan anda akan memahami grafik tersebut.
Nah, sekarang anda sudah tahu fondasi analisa teknikal. Apa langkah selanjutnya yang perlu anda perhatikan dari Open, High, Low, Close ini? Silahkan lanjut baca ke pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula Bagian 2."
Pos-pos yang berhubungan:
Bagaimana memulainya?
Banyak pemain saham pemula�karena disarankan penulis atau pelatih saham karbitan�yang langsung menyelami indikator analisa-analisa teknikal yang (relatif) rumit: Moving Average, Bollinger Band, MACD, Stochastic, Elliot Wave Theory, Angka Fibonacci, dan sebagainya.
Cara ini tidak tepat karena hal ini sama saja dengan anda disarankan mengemudikan pesawat terbang pada hari pertama masuk sekolah pilot. Menurut anda kira-kira apa yang akan terjadi? (Saya sih tidak mau naik pesawat tersebut.)
Saran saya: Belajar analisa teknikal�seperti belajar ilmu apapun�harus dimulai dari dasar. Nah, apa sebenarnya dasar dari analisa teknikal?
Dasar utama dari analisa teknikal adalah HARGA saham. Dan harga saham biasanya dibagi menjadi empat komponen:
B. HIGH (Tinggi)
C. LOW (Rendah)
D. CLOSE/LAST (Tutup)
Jadi, kalau anda benar serius mau belajar analisa teknikal, langkah pertama adalah dengan mencermati harga Open, High, Low, Close dari saham yang anda pantau. Setiap hari.
Mengapa harus setiap hari?
Karena harga Open, High, Low, Close pada satu hari TIDAK layak dijadikan indikasi untuk transaksi saham.
Mengapa begitu, tanya anda.
Mengacu pada ilmu statistik, satu data tidak sepatutnya digunakan untuk mengambil kesimpulan. Kita perlu data lebih dari satu.
Berapa banyak, tanya anda lagi.
Makin banyak, makin baik.
Lah, kalau terlalu banyak, sanggah anda, saya jadi super bingung.
Bukan cuma anda yang bingung; saya juga. Memang sulit mencermati data dalam bentuk angka kalau datanya banyak. Maka dari itu data harga saham berhari-hari tersebut�agar mudah dibaca�ditampilkan dalam bentuk grafik. Tampilan grafik harga saham yang umum adalah Bar Chart dan Candlestick Chart.
Figure 1. Komponen Open, High, Low, Close Harga Saham Dalam Bar/Candlestick Chart |
Jadi, grafik saham yang biasa anda lihat adalah kumpulan harga Open, High, Low, Close berhari-hari dari saham tersebut.
Perhatikan:
- High adalah selalu titik paling tinggi.
- Low adalah selalu titik paling rendah.
- Kalau Close di atas Open, artinya harga saham naik pada hari itu.
- Kalau Close di bawah Open, artinya harga saham turun pada hari itu.
- Open pada hari ini BELUM TENTU sama dengan Close pada hari sebelumnya. (Silahkan teliti lagi pos "Empat Komponen Harga Saham Yang Perlu Anda Ketahui.")
- Kalau Close di atas Close Kemarin (Prv Price), artinya harga saham naik dibanding kemarin.
- Kalau Close di bawah Close Kemarin (Prv Price), artinya harga saham turun dibanding kemarin.
Input Data Open, High, Low, Close Secara Manual
Anda sudah tahu bahwa grafik bersumber dari data Open, High, Low, Close. Nah, sebelum mendalami grafik, saya anjurkan anda untuk meng-input secara manual data Open, High, Low, Close pada program spreadsheet (seperti Microsoft Excel, dan sejenisnya) seperti contoh di bawah ini:
Figure 2. Data Harga Open High Low Close ASII November 2008 |
+/- = Close - Prev Price
+/-% = (+/-)/Prev Price
Lakukan ini setiap hari untuk semua saham yang anda pantau.
Kok perlu meng-input data Open, High, Low, Close ini secara manual? protes anda. Kan sudah ada grafiknya?
Belajar menulis huruf tidak bisa anda lakukan hanya dengan memelototi huruf a, b, c, d, e; belajar menulis harus anda lakukan dengan melihat contoh huruf dan MENULIS huruf tersebut.
Demikian pula dengan analisa teknikal: anda harus meresapi angka Open, High, Low, Close. Dan cara meresapinya adalah dengan menulis atau mengetik ulang angka-angka tersebut. Dengan melakukan hal ini anda akan bisa menguasai dasar analisa teknikal dengan baik.
Ingat: memeloti angka tersebut selama berjam-jam kalah faedahnya dibandingkan menulis kembali angka-angka tersebut. (Anda seharusnya bersyukur dan merasa beruntung karena tidak perlu menggambar sendiri grafik tersebut karena sudah dilakukan oleh komputer).
Jangan khawatir; anda tidak perlu meng-input data secara manual untuk selamanya. Tapi coba lakukan hal ini MINIMUM tiga bulan supaya otak anda mulai bisa mengkorelasi harga Open, High, Low, Close dalam tampilan grafik. Kalau anda melakukan hal ini dengan sungguh-sungguh, saya yakin ketika melihat grafik Candlestick, anda mulai bisa menterjemahkan grafik tersebut dalam angka-angka.
Ingat: grafik bersumber dari angka. Hanya dengan memahami angka-angka yang membuat grafik tersebut, perlahan-lahan anda akan memahami grafik tersebut.
Nah, sekarang anda sudah tahu fondasi analisa teknikal. Apa langkah selanjutnya yang perlu anda perhatikan dari Open, High, Low, Close ini? Silahkan lanjut baca ke pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula Bagian 2."
Pos-pos yang berhubungan:
- Prinsip Mendasar Analisa Teknikal
- Saham Yang Layak Dibeli Menurut Analisa Teknikal
- Empat Komponen Harga Saham Yang Perlu Anda Ketahui
Comments
Post a Comment