Skip to main content

Cara Investasi Saham William O'Neill (Bagian I)

Kalau anda ingin belajar investasi saham, buku pertama yang saya anjurkan anda baca adalah One Up on Wall Street karya Peter Lynch. (Silahkan baca pos "Mau Investasi Saham? Baca Dulu Buku Peter Lynch "One Up on Wall Street.")

Sayangnya, One Up on Wall Street tidak ada terjemahan bahasa Indonesianya. Kalau anda kurang paham bahasa Inggris, anda bisa tahu intisari buku tersebut dengan membaca pos-pos saya tentang buku tersebut.

Nah, kalau anda sudah menyelesaikan buku One Up on Wall Street, buku investasi saham apa lagi yang perlu dibaca pemula? Jawaban saya: How to Make Money in Stocks karya William J. O'Neil.

Figure 1. Cover Buku How To Make Money in Stocks Bahasa Inggris


Mengapa How to Make Money in Stocks?

Terus terang, masih banyak buku investasi saham lain yang menurut saya lebih menarik daripada buku How To Make Money In Stocks. Tapi ada satu alasan penting mengapa saya menyarankan anda membaca buku ini setelah anda membaca One Up On Wall Street:

How To Make Money In Stocks sudah ada terjemahan bahasa Indonesianya, diterbitkan oleh Penerbit ANDI (www.andipublisher.com).

Figure 2. Cover Buku How To Make Money in Stocks Bahasa Indonesia

Membaca satu buku secara keseluruhan adalah jauh lebih baik daripada membaca hanya rangkumannya. Kalau anda paham bahasa Inggris, saya sarankan untuk membaca buku versi aslinya. Tapi bagi yang kurang paham bahasa Inggris, tidak ada alasan untuk tidak membaca secara keseluruhan karena buku How To Make Money in Stocks ini sudah ada edisi bahasa Indonesianya.

[Catatan: How To Make Money in Stocks yang saya baca adalah edisi bahasa Inggris. Edisi bahasa Indonesia hanya saya baca sepintas lalu. Jadi, saya tidak tahu ketepatan terjemahannya. Kalau ada bagian yang tidak jelas, silahkan tanyakan di pos ini.]

Karena sudah ada edisi bahasa Indonesianya, saya tidak akan membahas buku How To Make Money in Stocks panjang-lebar tinggi-pendek seperti ketika saya membahas One Up On Wall Street. Saya hanya akan membeberkan hal-hal penting yang perlu anda perhatikan di buku ini.

Buku Bagaimana Mendulang Uang dari Saham ini dibagi menjadi tiga bagian:

Bagian I: A Winning System: CAN SLIM�
Bagian II: Be Smart From the Start
Bagian III: Investing Like a Profesional

Siap? Ayo kita mulai.


I. A Winning Sytem: CAN SLIM�

Bagian ini menjelaskan bagaimana cara meraup untung dari saham. Di bagian ini William O'Neil menjelaskan metode yang menurutnya adalah cara terbaik dan terbenar dalam berinvestasi saham.

[Mohon diingat, cara yang terbaik dan terbenar menurut William J. O'Neil tidak pasti berarti adalah cara yang terbaik untuk anda.

Sebagai pemula, anda perlu tahu bahwa banyak cara untuk sukses investasi saham, banyak jalan menuju Roma. Semakin banyak cara yang anda tahu, semakin mudah anda memilih apa yang cocok untuk anda.

Dengan kata lain, jangan langsung jatuh cinta dan fanatik pada satu cara sehingga anda menutup mata dan pikiran pada cara-cara yang lain.]

Cara terbaik investasi saham�menurut William O'Neil�adalah metode CAN SLIM�.

Apa itu CAN SLIM�?

Silahkan lanjut baca ke pos "Cara Investasi Saham William O'Neil ( Bagian II)."








Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini 2013 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    Comments

    Popular posts from this blog

    Arti Istilah Earning Per Share (EPS)

    Earning Per Share, biasanya disingkat EPS, artinya adalah Laba (Bersih) Per Saham. Nah, mengapa anda perlu tahu Laba Per Saham ? Andaikan anda tahu bahwa Laba keseluruhan P.T. Ciputra Development (CTRA), misalnya, Rp 200 milyar, tidakkah informasi tersebut sudah cukup? Tidak. Tidak cukup. Untuk memahami mengapa tidak cukup hanya mengetahui Laba Total perusahaan, mari kita lihat ilustrasi berikut: Ketika sedang mengendari motor menuju rumah, Roseta melihat sebuah truk penuh durian sedang berhenti di pinggir jalan. Harum sekali aromanya. Sebagai seorang pecinta berat durian, Roseta tidak henti-hentinya menghirup dalam-dalam semerbak buah berduri tersebut. Ia meminggirkan motornya dan menyapa si bapak pengemudi truk yang sedang duduk santai mengisap rokok. "Pak, duriannya dijual gak?" tanya Roseta. "Iya, neng. Dijual." jawab si bapak. "Satu harganya berapa, Pak?" tanya Roseta lebih lanjut. "Satu truk penuh, saya mau jual Rp 5 juta," jawab si

    Cara Menghitung Harga Teoritis Ex Saham Bonus

    Di pos "Mengapa 'Saham Bonus' Bukan Bonus" saya menyatakan bahwa setelah Ex Saham Bonus, harga saham harus diSESUAIkan � karena jumlah saham bertambah dengan adanya saham bonus � agar NILAI RUPIAH saham tersebut tetap sama sebelum dan sesudah Ex Saham Bonus. Nah, di pos ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menghitung harga saham yang telah disesuaikan ini. Dengan kata lain, kita akan mempelajari cara menghitung harga Close teoritis setelah Ex Saham Bonus. Untuk mempermudah diskusi, mari kita lihat contoh kasus saham bonus PT. Indospring (INDS) berikut: Nama saham: INDS   Rasio Saham Bonus: 4 saham lama mendapat 1 saham baru   Cum Saham Bonus: 02 Juli 2014 Ex Saham Bonus: 03 Juli 2014 Harga Close INDS pada Cum Saham Bonus: Rp 2.905.   Pertanyaannya: berapakah harga teoritis Close INDS saat Ex Saham Bonus?  Untuk menghitung harga teoritis Ex Saham Bonus, hal pertama yang harus anda perhatikan adalah RASIO saham lama dan saham baru. Pada kasus INDS, rasio saham la

    Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5

    Pos ini adalah lanjutan dari "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4." (Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1." ) Membandingkan harga Close dengan Open akan tergantung pada kondisi Open. Perlu anda ingat kembali bahwa ada tiga kemungkinan kondisi Open: Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price) Open Di Prv Price (Open = Prv Price) Open Di Bawah Prv Price (Open < Prv Price) Dengan adanya tiga kemungkinan kondisi Open ini, dan juga karena adanya tiga kemungkinan Close (Close Di Atas Open, Close Di Open, Close Di Bawah Open), membandingkan Close vs. Open menghasilkan sembilan skenario yang berbeda.   Mari kita teliti satu per satu. 1. Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price)   Kondisi ini sendiri adalah relatif Bullish.   a.  Close > Open (> Prv Price)   Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish; ranking 1 Bullish di antara semua kondisi nomor 1. Pad