Skip to main content

Mengapa "Saham Bonus" Bukan Bonus, Bagian 1

Kalau anda belum tahu arti istilah saham bonus, silahkan baca dulu pos "Arti Istilah 'Saham Bonus'." 


Ketika anda mendengar kata "bonus", apa yang terlintas di benak anda?

"Bonus adalah suatu hal positif yang tak terduga," jawab anda. "Sesuatu yang tidak biasa yang sifatnya tambahan, yang menguntungkan dan punya nilai lebih."

Setuju.

Kalau anda mendengar kata "saham bonus", saya rasa anda akan mengambil kesimpulan yang sama.

"Wah, ada saham bonus," pikir anda dalam hati. "Menguntungkan nih."

Masalahnya, kesimpulan anda salah.

Nah, pos ini akan menjelaskan bahwa "saham bonus" cuma namanya saja bonus. Tapi alih-alih memberikan keuntungan, malahan saham "bonus" ini lebih banyak ruginya daripada untung.

Mari kita mulai.


Nilai Saham Bonus 

Misalkan bos andaArip Elitberkata pada anda, "Susan, bulan ini saya akan memberi kamu bonus."

Mata anda berbinar, senyum merekah di bibir. Anda mulai memikirkan tas, sepatu, kosmetik, dan lingerie yang hendak anda beli dengan "bonus" ini.

"Biasanya," lanjut si Arip, "gajimu Rp 3 juta saya bayar dengan 30 lembar pecahan 100.000. Bulan ini, kamu akan mendapatkan bonus 2 kali lipat lembar uang karena gajimu dibayarkan dengan uang pecahan 50.000."

Anda berusaha mencerna kalimat Arip tadi.

2 kali lipat 30 lembar = 60 lembar
60 lembar x Rp 50.000 = Rp 3.000.000

Artinya: nilai Rupiah gaji yang anda terima sama saja 3 juta. Hanya lembar uangnya yang 2 kali lipat.

"Bos sialan," umpat anda dalam hati. "Bonus apaan tuh?"

Tepat sekali.

Lalu apa hubungan ilustrasi di atas dengan saham bonus?

Akan saya jelaskan.

Untuk mempermudah diskusi, mari kita lihat pengumuman saham bonus P.T. Indospring Tbk (INDS):

Nama saham: P.T. Indospring Tbk (INDS)
Rasio saham bonus: 4 saham lama mendapat 1 saham baru
Cum saham bonus: 02 Juli 2014
Ex saham bonus: 03 Juli 2014
Tanggal Pencatatan (Recording Date): 07 Juli 2014
Tanggal pembayaran saham bonus: 22 Juli 2014

Arti pengumuman di atas adalah sebagai berikut: setiap pemegang saham INDS akan mendapatkan 1 lembar saham bonus untuk setiap 4 saham yang ia miliki sampai dengan bursa tutup pada tanggal 02 Juli 2014 (Cum saham bonus).

Nah, misalkan anda punya 4 lot saham INDS dan anda tidak menjual saham tersebut sampai dengan bursa tutup pada tanggal 02 Juli 2014. Ini berarti anda berhak mendapatkan 1 lot saham INDS sebagai bonus.

Pada Tabel 1 di bawah, coba anda perhatikan harga saham INDS pada penutupan (Close) tanggal 02 Juli 2014�tanggal Cum saham bonus:

Harga Close INDS 02 Juli 2014: Rp 2.905

Kalau pada hari berikutnya, 03 Juli 2014�tanggal Ex saham bonusanda memperhatikan harga INDS sebelum perdagangan saham dibuka, anda akan melihat:

Previous Price INDS (=harga Close kemarin) = Rp. 2.325.

Tabel 1. Harga Saham INDS Pada Cum dan Ex Saham Bonus (Sumber: HOTS KDB Daewoo Securities)

Kok bisa turun menjadi 2.325 padahal sebelumnya 2.905?

Bukankah seharusnya Previous Price adalah sama dengan harga Close kemarin?

Anda betul bahwa Previous Price seharusnya sama dengan harga Close kemarin.

(Kalau anda belum tahu hubungan Previous Price dengan harga Close, silahkan baca pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1."  Dan kalau anda ingin tahu cara menghitung harga teoritis setelah Ex Saham Bonus, silahkan baca pos "Cara Menghitung Harga Teoritis Ex Saham Bonus.")

Tapi dengan adanya saham bonus, harga saham INDS pada Ex Saham Bonus harus diSESUAIkan dengan tambahan saham bonus ini agar NILAI RUPIAH saham INDS tetap sama sebelum dan sesudah Ex Saham Bonus.

Artinya, nilai Rupiah saham INDS (jumlah saham dikalikan harga saham) anda pada saat perdagangan dibuka pada Ex Saham Bonus tanggal 03 Juli akan disesuikan menjadi SAMA dengan nilai Rupiah saham INDS anda pada hari sebelumnya.

Karena jumlah saham bertambah dan nilai Rupiah harus sama, berarti harga saham pada hari EX Saham Bonus harus berubah turun.

Itulah sebabnya harga INDS pada tanggal 03 Juli 2014 diSESUAIkan turun menjadi Rp 2.325 dari harga sebelumnya Rp 2.905.

Bingung?

Mari kita hitung bersama.

Tanggal: 02 Juli 2014 (Cum saham bonus)
Jumlah saham INDS yang anda miliki: 4 lot
Harga Close INDS 02 Juli 2014: Rp 2.905.
Nilai Rupiah saham INDS anda = 4 lot x (100 lembar/lot) x Rp 2.905 = Rp 1.162.000.

Tanggal: 03 Juli 2014 (Ex saham bonus)
Jumlah saham INDS yang anda miliki: 5 lot (4 lot + 1 lot bonus)
Previous Price INDS (=harga Close kemarin yang disesuaikan) = Rp. 2.325 (dibulatkan ke fraksi terdekat)
Nilai Rupiah saham INDS anda = 5 lot x (100 lembar/lot) x Rp 2.325 = Rp 1.162.500.

Perhatikan bahwa nilai Rupiah saham anda adalah sama (perbedaan Rp 500 hanyalah karena faktor pembulatan).

Pertanyaan saya: Kalau nilainya tetap sama, tetapi hanya jumlah lembar sahamnya yang bertambah, apakah ini patut disebut BONUS?
 
"Tapi, bung Iyan," kata anda. "Karena nilainya sama, memang kata 'bonus' kurang tepat. Tapi kan tidak merugikan?"

Memang sampai di sini permasalahan saham bonus hanyalah masalah bahasa, masalah semantik. Tapi kisah "saham bonus" belum selesai di sini. Silahkan lanjut baca ke pos "Mengapa 'Saham Bonus' Bukan Bonus, Bagian 2." [Belum terbit. Mohon berkunjung kembali.]






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini 2014 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    Comments

    Popular posts from this blog

    Arti Istilah Earning Per Share (EPS)

    Earning Per Share, biasanya disingkat EPS, artinya adalah Laba (Bersih) Per Saham. Nah, mengapa anda perlu tahu Laba Per Saham ? Andaikan anda tahu bahwa Laba keseluruhan P.T. Ciputra Development (CTRA), misalnya, Rp 200 milyar, tidakkah informasi tersebut sudah cukup? Tidak. Tidak cukup. Untuk memahami mengapa tidak cukup hanya mengetahui Laba Total perusahaan, mari kita lihat ilustrasi berikut: Ketika sedang mengendari motor menuju rumah, Roseta melihat sebuah truk penuh durian sedang berhenti di pinggir jalan. Harum sekali aromanya. Sebagai seorang pecinta berat durian, Roseta tidak henti-hentinya menghirup dalam-dalam semerbak buah berduri tersebut. Ia meminggirkan motornya dan menyapa si bapak pengemudi truk yang sedang duduk santai mengisap rokok. "Pak, duriannya dijual gak?" tanya Roseta. "Iya, neng. Dijual." jawab si bapak. "Satu harganya berapa, Pak?" tanya Roseta lebih lanjut. "Satu truk penuh, saya mau jual Rp 5 juta," jawab si

    Cara Menghitung Harga Teoritis Ex Saham Bonus

    Di pos "Mengapa 'Saham Bonus' Bukan Bonus" saya menyatakan bahwa setelah Ex Saham Bonus, harga saham harus diSESUAIkan � karena jumlah saham bertambah dengan adanya saham bonus � agar NILAI RUPIAH saham tersebut tetap sama sebelum dan sesudah Ex Saham Bonus. Nah, di pos ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menghitung harga saham yang telah disesuaikan ini. Dengan kata lain, kita akan mempelajari cara menghitung harga Close teoritis setelah Ex Saham Bonus. Untuk mempermudah diskusi, mari kita lihat contoh kasus saham bonus PT. Indospring (INDS) berikut: Nama saham: INDS   Rasio Saham Bonus: 4 saham lama mendapat 1 saham baru   Cum Saham Bonus: 02 Juli 2014 Ex Saham Bonus: 03 Juli 2014 Harga Close INDS pada Cum Saham Bonus: Rp 2.905.   Pertanyaannya: berapakah harga teoritis Close INDS saat Ex Saham Bonus?  Untuk menghitung harga teoritis Ex Saham Bonus, hal pertama yang harus anda perhatikan adalah RASIO saham lama dan saham baru. Pada kasus INDS, rasio saham la

    Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5

    Pos ini adalah lanjutan dari "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4." (Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1." ) Membandingkan harga Close dengan Open akan tergantung pada kondisi Open. Perlu anda ingat kembali bahwa ada tiga kemungkinan kondisi Open: Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price) Open Di Prv Price (Open = Prv Price) Open Di Bawah Prv Price (Open < Prv Price) Dengan adanya tiga kemungkinan kondisi Open ini, dan juga karena adanya tiga kemungkinan Close (Close Di Atas Open, Close Di Open, Close Di Bawah Open), membandingkan Close vs. Open menghasilkan sembilan skenario yang berbeda.   Mari kita teliti satu per satu. 1. Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price)   Kondisi ini sendiri adalah relatif Bullish.   a.  Close > Open (> Prv Price)   Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish; ranking 1 Bullish di antara semua kondisi nomor 1. Pad