Skip to main content

Arti Istilah "Stock Split" Saham

Stock split adalah aksi pemecahan saham yang dilakukan emiten setelah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Stock = saham
split = pemecahan

Maksudnya pemecahan saham itu gimana ya? tanya anda.

Kalau saya definisikan, stock-split adalah pemecahan 1 lembar saham menjadi beberapa lembar saham sesuai rasio stock-split di mana nilai saham (lembar saham dikali harga saham) tetap sama sebelum dan sesudah stock-split.

Masih bingung?

Akan lebih mudah dimengerti kalau anda membaca analogi di bawah ini:

Misalkan anda punya 1 lembar uang pecahan Rp 100.000. Karena anda merasa pecahan Rp 100.000 ini terlalu besar untuk membeli sebungkus mi instan di warung, anda bertanya pada Imam, teman anda, "Mam, ada Rp 50.000 dua, gak? Gue mau tukar Rp 100.000an."

"Ada," jawab si Imam. "Nih," katanya sambil menyodorkan 2 lembar uang pecahan Rp 50.000.

Dengan menukar 1 lembar Rp 100.000an dengan 2 lembar Rp 50.000an, nilai uang anda tetap sama Rp 100.000. Hanya lembarnya saja yang berubah, dari 1 lembar menjadi 2 lembar.


Sebelum menukar: 1 lembar x Rp 100.000 = Rp 100.000.

Setelah menukar: 2 lembar x Rp 50.000 = Rp 100.000.


Nah, contoh di atas ini adalah sama seperti kalau 1 saham seharga Rp 100.000 di-stock-split (dipecah) menjadi 2 lembar seharga Rp 50.000/lembar. Nilai saham sebelum dan sesudah stock split tetap sama:

 
Sebelum stock split: 1 lembar saham lama x Rp 100.000 = Rp 100.000.

Setelah stock split: 2 lembar saham baru x Rp 50.000 = Rp 100.000.

 
Pemecahan 1 lembar saham menjadi 2 lembar dalam bahasa bursa saham disebut rasio stock split 2:1. (Dalam bahasa Inggris disebut 2-for-1 split.) 

Kadang, penulisan rasio seperti di atas bisa membingungkan. Supaya tidak bingung, yang perlu anda perhatikan adalah rasio saham lama terhadap saham baru. Stock split 2:1 akan lebih jelas kalau ditulis 1 saham lama mendapatkan 2 saham baru.



Mekanisme Stock Split

Ketika mengumumkan aksi korporasi stock split, emiten akan memberikan data-data sebagai berikut:

Nama saham: Centris Multi Persada (CMPP)
Rasio Stock Split: 4:1
Cum Stock Split: 02 September 2014
Ex Stock Split: 03 September 2014

(Kalau anda belum tahu arti istilah Cum dan Ex, silahkan baca pos "Arti Istilah 'Cum' dan 'Ex' Dividen.")  



Arti pengumuman di atas adalah sebagai berikut:

Setiap pemegang 1 lembar saham CMPP sampai dengan bursa tutup pada tanggal 02 September 2014 (Cum Stock Split) akan mempunyai 4 lembar saham CMPP pada keesokan hari (Ex Stock Split).



Cara Menghitung Harga Teoritis Ex Stock Split

OS = Old Share = rasio saham lama
NS = New Share = rasio saham baru
Harga Cum = harga Close pada hari Cum stock split
Harga Ex = harga teoritis setelah stock split


Nilai Rupiah saham sebelum dan sesudah stock split adalah tetap sama, berarti:

Harga Cum  x  OS = Harga Ex  x  NS

Jadi,

Harga Ex = Harga Cum x (OS/NS)

Akan lebih jelas kalau kita melihat contoh berikut:

Misalkan harga close CMPP pada tanggal 02 September 2014 (Cum Stock Split) adalah Rp 1.000.

Harga Cum CMPP = Rp 1.000.
Rasio Stock Split: 1 lembar saham lama (OS) mendapat 4 lembar saham baru (NS).

Jadi,

Harga CMPP Ex = Harga Cum x (OS/NS)
                              = Rp 1.000 x (1/4)
                              = Rp 250.



Sekarang anda sudah tahu arti istilah stock split dan cara menghitung harga Ex stock split. Pertanyaan selanjutnya, mengapa emiten melakukan stock split? Ingin tahu jawabannya? Silahkan lanjut baca ke pos "Mengapa Melakukan Stock Split?" [Belum terbit. Harap bekunjung kembali.]






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini 2014 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    Comments

    Popular posts from this blog

    Koleksi Buku Main Saham Iyan Terus Belajar Saham

    Minggu lalu saya membongkar dan menata ulang lemari buku di ruang kerja. Sebagai informasi, buku-buku main/trading/investasi saham yang masih sering saya baca tidak berada di ruang kerja tapi berada di meja samping tempat tidur, di atas meja TV, atau di rak di dalam kamar mandi. Buku-buku di lemari buku ruang kerja adalah buku yang belum sempat saya baca lagi. Nah, di bagian belakang lemari di situlah terletak buku-buku main saham yang sudah cukup lama tidak  saya sentuh. Supaya tidak lupa keberadaan buku-buku tersebut dan sebelum tertutup (lagi) oleh buku-buku di bagian depan, saya foto saja bagian lemari tersebut. Figure 1. Koleksi buku main/trading saham Iyan Terus Belajar Saham Dari kiri atas ke bawah lalu ke kanan atas ke bawah: 1. The Japanese Chart of Charts 2. The Volatility Edge in Options Trading 3. The Way of the Warrior-Trader 4. Stock Indexes Futures & Options 5. The Laws of Money, The Lesson of Life 6. Big Trends in Trading 7. Dynamic Trading Indicators 8. Swing T...

    3 Pola Grafik Saham Paling Menguntungkan

    Menurut Investor's Business Daily, ada 3 pola grafik saham yang paling umum dan menguntungkan: [Silahkan download pdf file-nya dengan meng-klik link berikut: Investor's Business Daily The 3 Most Common & Profitable Chart Pattern .] 1. Cup-with-Handle (Cangkir-dengan-Pegangan) Figure 1. Pola Grafik Saham Cup-With-Handle (Source: Investors.com) 2. Double Bottom Figure 2. Pola Grafik Saham Double Bottom (Source: Investors.com) 3. Flat Base Figure 3. Pola Grafik Saham Flat Base (Source: Investors.com) Coba anda perhatikan ketiga grafik di atas. Apakah anda melihat ada kesamaan? (Petunjuk: Perhatikan bagian kanan atas grafik-grafik saham tersebut.) Apa kesamaan yang saya maksud? Coba anda telaah grafik-grafik saham di atas selama beberapa menit sebelum anda melanjutkan baca ke bawah. Sudah? Menurut anda, apa yang sama pada ketiga pola grafik di atas? Figure 4. Sinyal Beli Pola Grafik Cup-With-Handle Figure 5. Sinyal Beli Pola Grafik Double Bottom Figure 6. Sinyal Beli Pola Grafi...

    Tanggapan Pilih Mana: Investasi Saham Jangka Panjang atau Trading Saham Jangka Pendek?

    Di bulan Maret 2016 di pos "Pilih Mana: Investasi Saham Jangka Panjang atau Trading Saham Jangka Pendek" saya bertanya kepada pembaca blog ini: Pilih Mana: 1. Investasi saham jangka panjang (tahunan) 2. Investasi saham jangka bulanan 3. Trading saham jangka mingguan 4. Trading saham jangka harian 5. Tidak masalah investasi jangka tahunan, bulanan, ataupun trading jangka mingguan, harian. Yang penting untung. Figure 1. Investasi Saham Jangka Panjang atau Trading Saham Jangka Pendek? Terima kasih untuk anda yang sudah memilih dan meninggalkan komentar. Yang mana adalah pilihan terbaik? Yuk kita bahas. ---###$$$###--- Menurut saya, kalau pengalaman main saham anda lebih dari 5 tahun, pilihan yang terbaik adalah Nomor 5: Yang penting untung. Tapi kalau pengalaman main saham anda kurang dari 5 tahun, pilihan yang terbaik adalah Nomor 5: Tidak masalah investasi jangka tahunan, bulanan ataupun trading jangka mingguan, harian. Lho? Bukankah sama-sama Nomor 5? Betul. Tak peduli berap...