Skip to main content

Karakteristik Trader Saham Top Dunia

Di bagian penutup buku Market Wizards: Interviews with Top Traders, Jack D. Schwager menulis bahwa metode yang dipakai "market wizards" yang ia wawancarai melingkup analisa teknikal murni, analisa fundamental murni, atau kombinasi keduanya. Jangka waktu trading mereka berkisar dari hitungan menit sampai ke tahunan.

Dengan kata lain, semua top trader tersebut menggapai sukses trading saham/komoditas/forex dengan caranya sendiri-sendiri, yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Figure 1. Cover Buku Market Wizards: Interview with Top Trader

Walaupun gaya trader-trader top tersebut berbeda-beda, Jack Schwager menyimpulkan bahwa ada beberapa persamaan yang menyolok. Saya kutip dari buku tersebut:


1. All those interviewed had a driving desire to become successful traders�in many cases, overcoming significant obstacles to reach their goal. 

Semua yang diwawancarai mempunyai dorongan kuat untuk menjadi trader sukes�dalam banyak kasus, mereka harus melewati banyak halangan untuk mencapai cita-cita mereka.


2. All reflected confidence that they could continue to win over the long run. Almost invariably, they considered their own trading as the best and safest investment for their money. 

Semua merefleksikan percaya diri bahwa mereka akan tetap bisa untung dalam jangka panjang. Hampir tanpa pengecualian, mereka juga merasa bahwa cara trading mereka adalah cara investasi terbaik dan teraman untuk uang mereka.


3. Each trader had found a methodology that worked for him and remained true to that approach. It is significant that discipline was the word most frequently mentioned. 

Setiap trader sudah menemukan metode yang tepat untuk dirinya dan konsisten melaksanakan metode tersebut. Sangat penting bahwa disiplin adalah kata yang paling sering mereka sebut.


4. The top traders take their trading very seriously; most devote a substantial amount of their waking  hours to market analysis and trading strategy. 

Para trader top memandang sangat serius trading mereka; mayoritas mengabdikan sejumlah besar waktu mereka untuk analisa pasar dan strategi trading.


5. Rigid risk control is one of the key elements in the trading strategy of virtually all those interviewed. 

Kontrol resiko yang ketat adalah elemen kunci dari strategi trading semua yang diwawancarai.


6. In a variety of ways, many of the traders stressed the importance of having the patience to wait for the right trading opportunity to present itself. 

Dalam berbagai cara, banyak dari para trader menekankan pentingnya untuk sabar menunggu datangnya kesempatan trading yang tepat.


7. The importance of acting independent of the crowd was a frequently emphasized point. 

Pentingnya bertindak mandiri tanpa terpengaruh khalayak ramai adalah poin yang sering ditekankan.


8. All the top traders understand that losing is part of the game.

 Semua top trader mengerti bahwa rugi adalah bagian dari permainan.


9. They all love what they are doing. 

Mereka semua mencintai apa yang mereka kerjakan.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini 2015 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

    Comments

    Popular posts from this blog

    Arti Istilah Earning Per Share (EPS)

    Earning Per Share, biasanya disingkat EPS, artinya adalah Laba (Bersih) Per Saham. Nah, mengapa anda perlu tahu Laba Per Saham ? Andaikan anda tahu bahwa Laba keseluruhan P.T. Ciputra Development (CTRA), misalnya, Rp 200 milyar, tidakkah informasi tersebut sudah cukup? Tidak. Tidak cukup. Untuk memahami mengapa tidak cukup hanya mengetahui Laba Total perusahaan, mari kita lihat ilustrasi berikut: Ketika sedang mengendari motor menuju rumah, Roseta melihat sebuah truk penuh durian sedang berhenti di pinggir jalan. Harum sekali aromanya. Sebagai seorang pecinta berat durian, Roseta tidak henti-hentinya menghirup dalam-dalam semerbak buah berduri tersebut. Ia meminggirkan motornya dan menyapa si bapak pengemudi truk yang sedang duduk santai mengisap rokok. "Pak, duriannya dijual gak?" tanya Roseta. "Iya, neng. Dijual." jawab si bapak. "Satu harganya berapa, Pak?" tanya Roseta lebih lanjut. "Satu truk penuh, saya mau jual Rp 5 juta," jawab si

    Cara Menghitung Harga Teoritis Ex Saham Bonus

    Di pos "Mengapa 'Saham Bonus' Bukan Bonus" saya menyatakan bahwa setelah Ex Saham Bonus, harga saham harus diSESUAIkan � karena jumlah saham bertambah dengan adanya saham bonus � agar NILAI RUPIAH saham tersebut tetap sama sebelum dan sesudah Ex Saham Bonus. Nah, di pos ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menghitung harga saham yang telah disesuaikan ini. Dengan kata lain, kita akan mempelajari cara menghitung harga Close teoritis setelah Ex Saham Bonus. Untuk mempermudah diskusi, mari kita lihat contoh kasus saham bonus PT. Indospring (INDS) berikut: Nama saham: INDS   Rasio Saham Bonus: 4 saham lama mendapat 1 saham baru   Cum Saham Bonus: 02 Juli 2014 Ex Saham Bonus: 03 Juli 2014 Harga Close INDS pada Cum Saham Bonus: Rp 2.905.   Pertanyaannya: berapakah harga teoritis Close INDS saat Ex Saham Bonus?  Untuk menghitung harga teoritis Ex Saham Bonus, hal pertama yang harus anda perhatikan adalah RASIO saham lama dan saham baru. Pada kasus INDS, rasio saham la

    Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5

    Pos ini adalah lanjutan dari "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4." (Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1." ) Membandingkan harga Close dengan Open akan tergantung pada kondisi Open. Perlu anda ingat kembali bahwa ada tiga kemungkinan kondisi Open: Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price) Open Di Prv Price (Open = Prv Price) Open Di Bawah Prv Price (Open < Prv Price) Dengan adanya tiga kemungkinan kondisi Open ini, dan juga karena adanya tiga kemungkinan Close (Close Di Atas Open, Close Di Open, Close Di Bawah Open), membandingkan Close vs. Open menghasilkan sembilan skenario yang berbeda.   Mari kita teliti satu per satu. 1. Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price)   Kondisi ini sendiri adalah relatif Bullish.   a.  Close > Open (> Prv Price)   Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish; ranking 1 Bullish di antara semua kondisi nomor 1. Pad