Skip to main content

Belajar Main Saham dari Bahtera Nuh

Mungkin anda pernah bertanya-tanya: Belajar main saham sebaiknya dari mana ya?

Anda bisa belajar main saham dari banyak sumber: anda bisa belajar dari buku tentang saham, anda bisa belajar dari blog saham. Anda bahkan bisa belajar saham dari sesuatu yangsepertinyatidak ada hubungannya sama sekali dengan saham.

Contohnya?

Dari Bahtera Nuh.

Ah, bung Iyan mengada-ngada, gumam anda dalam hati. Moso sih bisa belajar tentang saham dari Bahtera Nuh?

Tidak percaya?

Mari kita bahas.


Figure 1. Noah�a Ark. [Source: rwinnovations]


Everything I Need to Know (about Stock Trading) I Learned from Noah's Ark. Semua Yang Saya Tahu (tentang Main Saham) Saya Belajar dari Bahtera Nuh.


1.  Don't miss the boat. Jangan ketinggalan kapal.

Dalam konteks main saham: Jangan ketelatan beli, juga jangan ketelatan jual.


2. Remember that we are all in the same boat. Ingat bahwa kita semua berada di kapal yang sama.

Dalam konteks main saham: Investor tidak perlu meremehkan trader; trader tidak perlu mencemooh bandar; semua tidak perlu mencela spekulan. Toh kita semua ada di "kapal" yang sama.


3. Plan ahead. It wasn't raining when Noah built the Ark. Rencanakan di muka. Hujan belum turun saat Nuh membangun Bahteranya.

Dalam konteks main saham: rencanakan di muka kapan anda akan membeli, kapan akan menjual, kapan akan cut-loss, kapan tidak bertindak apa-apa. Intinya: sedia payung (trading plan) sebelum hujan (trading).


4. Stay fit. When you're 600 years old, someone may ask you to do something really big. Jaga kebugaran. Ketika anda berusia 600 tahun, seseorang mungkin meminta anda melakukan hal yang besar.

Dalam konteks main saham: Anda harus siaga setiap saat. Anda tidak tahu kapan pasar akan memberi kesempatan untuk mendulang untung.


5. Don't listen to critics; just get on with the job that need to be done. Jangan dengarkan kritikan; lakukan saja pekerjaan yang harus dilakukan.

Dalam konteks main saham: jangan pedulikan gosip, rumor, berita, pendapat orang lain. Lakukan jual-beli saham SESUAI trading plan yang sudah ditetapkan.


6. Build your future on high ground. Bangun masa depan anda di tanah yang tinggi (fondasi yang kuat).

Dalam konteks main saham: bangun masa depan anda dengan terus belajar.


7. For safety's sake, travel in pairs. Untuk alasan keamanan, jalanlah berpasangan.

Dalam konteks main saham: wah, yang ini saya belum temukan analoginya.


8. Speed isn't always an advantage. The snails were on board with the cheetahs. Kecepatan tidak selalu adalah kelebihan. Siput dan cheetah sama-sama ada di bahtera.

Dalam konteks main saham: investasi jangka panjang ataupun trading jangka pendek sama-sama bisa menguntungkan.


9. When you're stressed, float a while. Ketika anda stress, bersantailah sejenak.

Dalam konteks main saham: kalau anda rugi terus-menerus, saatnya berhenti main saham sejenak.


10. Remember, the Ark was built by amateurs; the Titanic by professionals. Ingat, Bahtera dibangun oleh amatir; Titanic dibangun oleh profesional.

Dalam konteks main saham: profesional BELUM TENTU lebih pintar daripada amatir. Jadi, jangan serta-merta percaya 100% pada orang-orang yang memproklamirkan dirinya sebagai profesional.


11. No matter the storm, when you are with God, there's always a rainbow waiting. Walaupun badai mendera, ketika anda bersama Tuhan, selalu ada pelangi yang menanti.

Dalam konteks main saham: walaupun kondisi pasar buruk, kalau anda konsisten dengan trading plan, suatu saat pasar akan membaik dan anda akan menikmati hasil kerja keras anda.


(Quotes source from inlightimes.com � image source: rwrinnovations)






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini 2015 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Comments

Popular posts from this blog

Arti Istilah Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share, biasanya disingkat EPS, artinya adalah Laba (Bersih) Per Saham. Nah, mengapa anda perlu tahu Laba Per Saham ? Andaikan anda tahu bahwa Laba keseluruhan P.T. Ciputra Development (CTRA), misalnya, Rp 200 milyar, tidakkah informasi tersebut sudah cukup? Tidak. Tidak cukup. Untuk memahami mengapa tidak cukup hanya mengetahui Laba Total perusahaan, mari kita lihat ilustrasi berikut: Ketika sedang mengendari motor menuju rumah, Roseta melihat sebuah truk penuh durian sedang berhenti di pinggir jalan. Harum sekali aromanya. Sebagai seorang pecinta berat durian, Roseta tidak henti-hentinya menghirup dalam-dalam semerbak buah berduri tersebut. Ia meminggirkan motornya dan menyapa si bapak pengemudi truk yang sedang duduk santai mengisap rokok. "Pak, duriannya dijual gak?" tanya Roseta. "Iya, neng. Dijual." jawab si bapak. "Satu harganya berapa, Pak?" tanya Roseta lebih lanjut. "Satu truk penuh, saya mau jual Rp 5 juta," jawab si

Cara Menghitung Harga Teoritis Ex Saham Bonus

Di pos "Mengapa 'Saham Bonus' Bukan Bonus" saya menyatakan bahwa setelah Ex Saham Bonus, harga saham harus diSESUAIkan � karena jumlah saham bertambah dengan adanya saham bonus � agar NILAI RUPIAH saham tersebut tetap sama sebelum dan sesudah Ex Saham Bonus. Nah, di pos ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menghitung harga saham yang telah disesuaikan ini. Dengan kata lain, kita akan mempelajari cara menghitung harga Close teoritis setelah Ex Saham Bonus. Untuk mempermudah diskusi, mari kita lihat contoh kasus saham bonus PT. Indospring (INDS) berikut: Nama saham: INDS   Rasio Saham Bonus: 4 saham lama mendapat 1 saham baru   Cum Saham Bonus: 02 Juli 2014 Ex Saham Bonus: 03 Juli 2014 Harga Close INDS pada Cum Saham Bonus: Rp 2.905.   Pertanyaannya: berapakah harga teoritis Close INDS saat Ex Saham Bonus?  Untuk menghitung harga teoritis Ex Saham Bonus, hal pertama yang harus anda perhatikan adalah RASIO saham lama dan saham baru. Pada kasus INDS, rasio saham la

Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5

Pos ini adalah lanjutan dari "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4." (Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1." ) Membandingkan harga Close dengan Open akan tergantung pada kondisi Open. Perlu anda ingat kembali bahwa ada tiga kemungkinan kondisi Open: Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price) Open Di Prv Price (Open = Prv Price) Open Di Bawah Prv Price (Open < Prv Price) Dengan adanya tiga kemungkinan kondisi Open ini, dan juga karena adanya tiga kemungkinan Close (Close Di Atas Open, Close Di Open, Close Di Bawah Open), membandingkan Close vs. Open menghasilkan sembilan skenario yang berbeda.   Mari kita teliti satu per satu. 1. Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price)   Kondisi ini sendiri adalah relatif Bullish.   a.  Close > Open (> Prv Price)   Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish; ranking 1 Bullish di antara semua kondisi nomor 1. Pad