Skip to main content

Belajar Apa Dulu: Analisa Fundamental atau Analisa Teknikal?

Di bulan Oktober 2015 saya menyurvey pembaca blog ini dengan pertanyaan berikut:

Pilih mana:

1. Belajar Analisa Fundamental lebih dulu
2. Belajar Analisa Teknikal lebih dulu
3. Belajar Analisa Fundamental & Teknikal bersamaan
4. Tidak belajar kedua-duanya

Total 147 suara masuk (terima kasih untuk semua yang meluangkan waktu memilih) dengan hasil sebagai berikut:

32% (48 suara) memilih belajar Analisa Fundamental lebih dulu
34% (51 suara) memilih belajar Analisa Teknikal lebih dulu
29% (44 suara) memilih belajar Analisa Fundamental & Teknikal bersamaan
2% (4 suara) memilih tidak belajar kedua-duanya 


Jadi sebenarnya mana yang lebih baik?

Mari kita bahas.

Apakah sebaiknya lebih dulu belajar Analisa Fundamental atau Analisa Teknikal adalah suatu pilihan. Dan dalam memilih, hasilnya akan lebih baik kalau pilihan tersebut sesuai dengan kemauan, karakter, dan kemampuan anda.

Masalahnya, ketika baru mulai belajar main saham, andakemungkinan besar�belum tahu kemauan, karakter, dan kemampuan anda. (Anda mungkin punya preferensi awal, tapi preferensi tersebut belum tentu benar.)

Artinya, kalau anda langsung mendalami Analisa Fundamental saja (atau Analisa Teknikal), yakinkah anda bahwa pilihan tersebut sesuai dengan kemauan, karakter, dan kemampuan anda?

Iya juga ya, kata anda dalam hati. Berati sebaiknya saya belajar kedua-duanya pada saat bersamaan?

Tapi belajar Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal pada waktu bersamaan akan menimbulkan masalah juga.

Masalah apa?

Di pos "Apa Inti Analisa Fundamental?" saya berargumentasi bahwa inti dari Analisa Fundamental adalah membeli saham yang nilainya (relatif) murah.

Di pos "Saham Yang Layak Dibeli Menurut Analisa Teknikal" saya menjelaskan bahwa inti dari Analisa Teknikal adalah membeli saham yang (trend) harganya cenderung sedang naik.

Nah, coba anda bandingkan.

Yang satu menganjurkan beli saham murah; yang satu lagi menganjurkan beli saham yang harganya cenderung sedang naik.

Yang namanya murah�biasanya�berarti harga sedang cenderung turun, bukan sedang naik. Yang harganya cenderung sedang naik�biasanya�berarti sudah tidak murah. 

Apa artinya?

Artinya: inti ajaran Analisa Fundamental BERTOLAK-BELAKANG dengan inti ajaran Analisa Teknikal.

Nah, kalau pada saat bersamaan anda berusaha mendalami dua hal yang intinya bertolak-belakang ini, besar kemungkinan anda akan puyeng pusing 77 keliling dipingpong antara membeli saham murah dengan membeli saham yang naik.

[Analoginya: kalau seseorang berusaha mendalami ilmu kungfu "putih" dan ilmu kungfu "hitam" pada saat bersamaan, alih-alih ilmunya bertambah tinggi malahan bisa-bisa ia menderita luka dalam.]

Jadi musti gimana dong?
 

Menurut saya, pilihan yang lebih baik adalah belajar Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal bersamaaan, tapi . . .

Belajar bersamaan ini bukanlah untuk mempelajari Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal secara mendalam.

Tujuan utama belajar bersamaan ini adalah agar anda mengenal "kulit" Analisa Fundamental dan "kulit" Analisa Teknikal. 

Setelah anda tahu "kulit"nya, baru deh anda tentukan sendiri apakah Analisa Fundamental atau Analisa Teknikal yang lebih sesuai dengan kemauan, karakter, dan kemampuan anda.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini 2015 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Comments

Popular posts from this blog

Koleksi Buku Main Saham Iyan Terus Belajar Saham

Minggu lalu saya membongkar dan menata ulang lemari buku di ruang kerja. Sebagai informasi, buku-buku main/trading/investasi saham yang masih sering saya baca tidak berada di ruang kerja tapi berada di meja samping tempat tidur, di atas meja TV, atau di rak di dalam kamar mandi. Buku-buku di lemari buku ruang kerja adalah buku yang belum sempat saya baca lagi. Nah, di bagian belakang lemari di situlah terletak buku-buku main saham yang sudah cukup lama tidak  saya sentuh. Supaya tidak lupa keberadaan buku-buku tersebut dan sebelum tertutup (lagi) oleh buku-buku di bagian depan, saya foto saja bagian lemari tersebut. Figure 1. Koleksi buku main/trading saham Iyan Terus Belajar Saham Dari kiri atas ke bawah lalu ke kanan atas ke bawah: 1. The Japanese Chart of Charts 2. The Volatility Edge in Options Trading 3. The Way of the Warrior-Trader 4. Stock Indexes Futures & Options 5. The Laws of Money, The Lesson of Life 6. Big Trends in Trading 7. Dynamic Trading Indicators 8. Swing T...

Bisakah Konsisten Untung Main Saham Dengan Mengikuti Berita?

Di halaman "Kurikulum," pada tanggal 18 Juni 2016 saudara Erwin Sanz bertanya: "...sejauh mana pak Iyan mengacuhkan suatu berita/kabar/rumor. Pak Iyan sering berkata bahwa sudah meninggalkan FA (Fundamental Analysis), hanya fokus ke TA (Technical Analysis) dan tidak/jarang membaca berita atau rumor karena percaya bahwa harga sudah mencermikan semuanya. Pengalaman saya setahun ini ternyata setiap hari kita dibombardir dengan berita (rumor) yang mempengaruhi pergerakan harga (trend) baik yang secara tiba-tiba ataupun perlahan dan (sepertinya) alangkah lebih baik jika kita mampu memanfaatkannya untuk melakukan antisipasi." Figure 1. Bisakah Konsisten Untung Main Saham Hanya Dari Berita? Ini pertanyaaan yang sangat baik. Dan saya yakin banyak di antara anda yang juga berpikiran sama dengan saudara Erwin Sanz. Saya pun saat baru mulai main saham juga berpikiran sama dengan saudara Erwin Sanz: kalau saya tahu berita lebih dahulu daripada orang lain, saya bisa untung dar...

3 Pola Grafik Saham Paling Menguntungkan

Menurut Investor's Business Daily, ada 3 pola grafik saham yang paling umum dan menguntungkan: [Silahkan download pdf file-nya dengan meng-klik link berikut: Investor's Business Daily The 3 Most Common & Profitable Chart Pattern .] 1. Cup-with-Handle (Cangkir-dengan-Pegangan) Figure 1. Pola Grafik Saham Cup-With-Handle (Source: Investors.com) 2. Double Bottom Figure 2. Pola Grafik Saham Double Bottom (Source: Investors.com) 3. Flat Base Figure 3. Pola Grafik Saham Flat Base (Source: Investors.com) Coba anda perhatikan ketiga grafik di atas. Apakah anda melihat ada kesamaan? (Petunjuk: Perhatikan bagian kanan atas grafik-grafik saham tersebut.) Apa kesamaan yang saya maksud? Coba anda telaah grafik-grafik saham di atas selama beberapa menit sebelum anda melanjutkan baca ke bawah. Sudah? Menurut anda, apa yang sama pada ketiga pola grafik di atas? Figure 4. Sinyal Beli Pola Grafik Cup-With-Handle Figure 5. Sinyal Beli Pola Grafik Double Bottom Figure 6. Sinyal Beli Pola Grafi...