Ketika Nicholas Darvas belajar main saham, ia melalui 4 tahap proses pembelajaran.
(Kalau anda tidak tahu siapa itu Nicholas Darvas, silahkan baca dulu pos "Main Saham Cara Nicholas Darvas.")
Tahap 1: The Gambler (Penjudi)
Tahap 2: The Fundamentalist (Penganalisa Fundamental)
Tahap 3: The Tehnician (Penganalisa Teknikal)
Tahap 4: The Techno-Fundamentalist (Penganalisa Teknikal+Fundamental)
Di Tahap 1 (The Gambler), Nicholas Darvas melakukan apa yang umumnya dilakukan pemain saham pemula: beli saham berdasarkan tips/rumor/gosip/rekomendasi/newsletter/advisory service.
Hasilnya?
Rugi.
Di Tahap 2 (The Fundamentalist), Nicholas Darvas�berdasarkan pengalaman di Tahap 1� membuat aturan berikut:
1. I should not follow advisory services. They are not infallible, either in Canada or on Wall Street.
Saya tidak akan mengikuti jasa rekomendasi (saham). Mereka tidak selalu benar, di Canada ataupun di Wall Street.
2. I should be cautious with broker's advice. They can be wrong.
Saya harus berhati-hati dengan rekomendasi broker saham. Mereka bisa salah.
3. I should ignore Wall Street sayings, no matter how ancient and revered.
Saya tidak akan mempedulikan pepatah Wall Street, tak peduli seberapa tua dan dihormati pepatah tersebut.
4. I should not trade "over the counter"�only in listed stocks where there is always a buyer when I want to sell.
Saya tidak akan berjual-beli saham "over the counter"�dan hanya akan berjual-beli saham di bursa utama yang selalu ada pembeli ketika saya mau jual.
5. I should not listen to rumors, no matter how well-founded they may appear.
Saya tidak akan mendengarkan rumor, walaupun kedengarannya meyakinkan.
6. The fundamental approach worked better for me than gambling. I should study it.
Pendekatan fundamental memberi hasil lebih baik daripada berjudi. Saya harus mempelajarinya.
7. I should rather hold on to one rising stock for a longer period of time than juggle with a dozen stocks for a short period of time.
Saya lebih baik memegang dalam jangka waktu lebih panjang satu saham yang sedang naik daripada keluar-masuk lusinan saham dalam jangka waktu pendek.
---###$$$###---
Di tahap The Fundamentalist, Nicholas Darvas memutuskan untuk tidak membeli saham berdasarkan tips, analisa, dan rekomendasi orang lain. Ia akan membeli saham berdasarkan analisa yang ia lakukan sendiri.
Tapi bagaimana caranya?
Bagaimana cara memilih saham mana yang akan naik (seperti yang ia sebut di poin nomor 7)?
Nicholas Darvas menyimpulkan bahwa ia seharusnya membeli saham ber-fundamental baik.
(Kalau anda ingin tahu apa yang dimaksud dengan ber-"fundamental baik," silahkan baca pos "Apa Inti Analisa Fundamental?")
Bagaimana hasilnya?
Mau tahu? Silahkan lanjut baca ke pos "4 Tahap Pembelajaran Nicholas Darvas (Bagian 2)."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini �2017 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
(Kalau anda tidak tahu siapa itu Nicholas Darvas, silahkan baca dulu pos "Main Saham Cara Nicholas Darvas.")
Tahap 1: The Gambler (Penjudi)
Tahap 2: The Fundamentalist (Penganalisa Fundamental)
Tahap 3: The Tehnician (Penganalisa Teknikal)
Tahap 4: The Techno-Fundamentalist (Penganalisa Teknikal+Fundamental)
Di Tahap 1 (The Gambler), Nicholas Darvas melakukan apa yang umumnya dilakukan pemain saham pemula: beli saham berdasarkan tips/rumor/gosip/rekomendasi/newsletter/advisory service.
Hasilnya?
Rugi.
Di Tahap 2 (The Fundamentalist), Nicholas Darvas�berdasarkan pengalaman di Tahap 1� membuat aturan berikut:
1. I should not follow advisory services. They are not infallible, either in Canada or on Wall Street.
Saya tidak akan mengikuti jasa rekomendasi (saham). Mereka tidak selalu benar, di Canada ataupun di Wall Street.
2. I should be cautious with broker's advice. They can be wrong.
Saya harus berhati-hati dengan rekomendasi broker saham. Mereka bisa salah.
3. I should ignore Wall Street sayings, no matter how ancient and revered.
Saya tidak akan mempedulikan pepatah Wall Street, tak peduli seberapa tua dan dihormati pepatah tersebut.
4. I should not trade "over the counter"�only in listed stocks where there is always a buyer when I want to sell.
Saya tidak akan berjual-beli saham "over the counter"�dan hanya akan berjual-beli saham di bursa utama yang selalu ada pembeli ketika saya mau jual.
5. I should not listen to rumors, no matter how well-founded they may appear.
Saya tidak akan mendengarkan rumor, walaupun kedengarannya meyakinkan.
6. The fundamental approach worked better for me than gambling. I should study it.
Pendekatan fundamental memberi hasil lebih baik daripada berjudi. Saya harus mempelajarinya.
7. I should rather hold on to one rising stock for a longer period of time than juggle with a dozen stocks for a short period of time.
Saya lebih baik memegang dalam jangka waktu lebih panjang satu saham yang sedang naik daripada keluar-masuk lusinan saham dalam jangka waktu pendek.
---###$$$###---
Di tahap The Fundamentalist, Nicholas Darvas memutuskan untuk tidak membeli saham berdasarkan tips, analisa, dan rekomendasi orang lain. Ia akan membeli saham berdasarkan analisa yang ia lakukan sendiri.
Tapi bagaimana caranya?
Bagaimana cara memilih saham mana yang akan naik (seperti yang ia sebut di poin nomor 7)?
Nicholas Darvas menyimpulkan bahwa ia seharusnya membeli saham ber-fundamental baik.
(Kalau anda ingin tahu apa yang dimaksud dengan ber-"fundamental baik," silahkan baca pos "Apa Inti Analisa Fundamental?")
Bagaimana hasilnya?
Mau tahu? Silahkan lanjut baca ke pos "4 Tahap Pembelajaran Nicholas Darvas (Bagian 2)."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini �2017 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Comments
Post a Comment