Pos ini adalah komentar saya untuk tulisan Mas Herlambang di pos "Pengalaman Main Saham Pembaca Blog Ini."
---###$$$###---
1. (Dampak) Psikologis Main Saham
Poin nomor 1 dari Mas Herlambang adalah cara menangkal dampak psikologis rugi main saham.
Yang dilakukan Mas Herlambang adalah dengan punya lebih dari satu akun online trading dan tidak membuka akun yang sedang rugi merah membara.
Terus terang, saya tidak setuju dengan cara ini.
Kalau kerugian di portofolio sudah sampai membuat stress, seharusnya kerugian tersebut langsung direalisasi alias di CUT-LOSS.
Kalau ruginya masih belum mencapai titik harus Cut-Loss, seharusnya dampak psikologis kerugian tersebut tidak/belum membuat stress.
Tapi . . .
Kalau cara Mas Herlambang ini manjur untuk Mas Herlambang, lakukan terus. Tidak usah peduli apakah bung Iyan setuju atau tidak. Setiap pemain saham punya cara tersendiri untuk trading/investasi saham.
Hal ini adalah seperti yang Mas Herlambang tulis di bagian akhir pos tersebut, "Profesi trader menurut saya adalah profesi yang unik, jadi jika ada 1000 trader, bisa jadi ada 1000 cara juga yang digunakan."
Tepat sekali.
Cara apapun yang anda lakukan dalam main saham, selama cara tersebut (akhirnya) memberi keuntungan, adalah cara yang tepat. Cara tersebut tepat dan benar untuk anda tapi belum tentu tepat untuk orang lain.
Dengan kata lain: JANGAN PERNAH merasa bahwa cara yang anda lakukan adalah cara yang paling benar. Silahkan jelaskan MENGAPA anda melakukan apa yang anda lakukan. Tapi biarkan orang lain berpikir, mencoba, belajar, dan menarik kesimpulan sendiri.
Mengapa?
Karena setiap orang punya cara tersendiri untuk bisa (konsisten) untung main saham.
"Tapi bagaimana dengan Cut-Loss?" tanya anda. "Bukankah bung Iyan selalu SELALU menekankan sampai terdengar seperti MEMAKSA pembaca blog ini untuk Cut-Loss?"
Pertanyaan yang sangat baik. Dan akan saya jelaskan.
Saya memang selalu SELALU menenkankan pemula untuk Cut-Loss. Bukan karena Cut-Loss adalah cara yang pasti tepat dan benar untuk semua orang. Tapi karena kalau anda tidak mau dan tidak rela Cut-Loss saat anda baru belajar main saham, kemungkinan besar modal anda sudah keburu habis SEBELUM anda menemukan cara main saham yang tepat untuk anda.
Mohon diingat: saat anda baru mulai main saham, pengetahuan anda masih minim. Apapun yang anda lakukan kemungkinan (lebih) besar salah. Namanya juga lagi belajar. Tidak perlu malu kalau rugi. Cut-Loss saja dan coba lagi.
Bisa saja akhirnya anda berkesimpulan bahwa Cut-Loss tidak tepat untuk anda. Tidak masalah. Tapi modal (dan tekad) anda harus bisa bertahan sampai anda mengambil kesimpulan tersebut.
Lanjut baca ke pos "Tanggapan Pengalaman Main Saham Mas Herlambang Bagian 2." [belum terbit, mohon berkunjung kembali.
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini �2019 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
---###$$$###---
1. (Dampak) Psikologis Main Saham
Poin nomor 1 dari Mas Herlambang adalah cara menangkal dampak psikologis rugi main saham.
Yang dilakukan Mas Herlambang adalah dengan punya lebih dari satu akun online trading dan tidak membuka akun yang sedang rugi merah membara.
Terus terang, saya tidak setuju dengan cara ini.
Kalau kerugian di portofolio sudah sampai membuat stress, seharusnya kerugian tersebut langsung direalisasi alias di CUT-LOSS.
Kalau ruginya masih belum mencapai titik harus Cut-Loss, seharusnya dampak psikologis kerugian tersebut tidak/belum membuat stress.
Tapi . . .
Kalau cara Mas Herlambang ini manjur untuk Mas Herlambang, lakukan terus. Tidak usah peduli apakah bung Iyan setuju atau tidak. Setiap pemain saham punya cara tersendiri untuk trading/investasi saham.
Hal ini adalah seperti yang Mas Herlambang tulis di bagian akhir pos tersebut, "Profesi trader menurut saya adalah profesi yang unik, jadi jika ada 1000 trader, bisa jadi ada 1000 cara juga yang digunakan."
Tepat sekali.
Cara apapun yang anda lakukan dalam main saham, selama cara tersebut (akhirnya) memberi keuntungan, adalah cara yang tepat. Cara tersebut tepat dan benar untuk anda tapi belum tentu tepat untuk orang lain.
Dengan kata lain: JANGAN PERNAH merasa bahwa cara yang anda lakukan adalah cara yang paling benar. Silahkan jelaskan MENGAPA anda melakukan apa yang anda lakukan. Tapi biarkan orang lain berpikir, mencoba, belajar, dan menarik kesimpulan sendiri.
Mengapa?
Karena setiap orang punya cara tersendiri untuk bisa (konsisten) untung main saham.
"Tapi bagaimana dengan Cut-Loss?" tanya anda. "Bukankah bung Iyan selalu SELALU menekankan sampai terdengar seperti MEMAKSA pembaca blog ini untuk Cut-Loss?"
Pertanyaan yang sangat baik. Dan akan saya jelaskan.
Saya memang selalu SELALU menenkankan pemula untuk Cut-Loss. Bukan karena Cut-Loss adalah cara yang pasti tepat dan benar untuk semua orang. Tapi karena kalau anda tidak mau dan tidak rela Cut-Loss saat anda baru belajar main saham, kemungkinan besar modal anda sudah keburu habis SEBELUM anda menemukan cara main saham yang tepat untuk anda.
Mohon diingat: saat anda baru mulai main saham, pengetahuan anda masih minim. Apapun yang anda lakukan kemungkinan (lebih) besar salah. Namanya juga lagi belajar. Tidak perlu malu kalau rugi. Cut-Loss saja dan coba lagi.
Bisa saja akhirnya anda berkesimpulan bahwa Cut-Loss tidak tepat untuk anda. Tidak masalah. Tapi modal (dan tekad) anda harus bisa bertahan sampai anda mengambil kesimpulan tersebut.
Lanjut baca ke pos "Tanggapan Pengalaman Main Saham Mas Herlambang Bagian 2." [belum terbit, mohon berkunjung kembali.
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini �2019 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Comments
Post a Comment