Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway (Bagian I)

Sebelum membaca pos ini sebaiknya anda membaca dulu pos "Arti Istilah Saham Trending Trendless."  Anda masih ingat dong arti istilah Trending (Uptrend, Downtrend) dan Trendless? Trending = sedang cenderung. Uptrend = sedang cenderung naik. Downtrend = sedang cenderung turun. Trendless/Sideway = tidak ada kecenderungan. OK, anda sudah tahu arti kata-kata tersebut . Tapi bagi pemain saham, arti-arti tersebut tidak banyak manfaatnya karena terlalu umum, terlalu luas. Dalam analisa teknikal, yang kita perlukan bukan hanya arti kata-kata tersebut. Yang kita perlukan adalah definisi yang spesifik. Nah, apa sebenarnya definisi istilah Uptrend, Downtrend, Trendless/Sideway dalam analisa teknikal? Yuk kita cermati satu-per-satu. Uptrend Di buku Technical Analysis of the Financial Market , John J. Murphy memberikan definisi berikut: An uptrend is a series of successively higher peaks and trough. Uptrend adalah serangkaian puncak yang lebih tinggi (higher peaks) dan lembah yan

Cara Bodoh Main Saham

Saya tertawa terpingkal-pingkal ketika menonton animasi dan mencerna lirik lagu Dumb Ways to Die. http://julianfrost.co.nz/things/dumb-ways-to-die/ http://dumbwaystodie.com/ Figure 1. Poster Kampanye Dumb Ways to Die   Dumb Ways to Die adalah kampanye Metro Trains (Australia) untuk mengurangi kecelakaan karena tingkah laku sembrono di dekat lintasan kereta api. Nah, apa hubungannya mati konyol karena tidak berhati-hati di dekat rel kereta api dengan main saham? Tidak ada hubungan langsung. Tapi kalau ada Dumb Ways to Die (Cara Bodoh Untuk Mati) yang jenaka, mungkin ada baiknya kita mengumpulkan juga Dumb Ways to Trade (Stock) yang saya bahasa Indonesiakan: Cara Bodoh Main Saham. Mungkin anda pernah bertingkah-laku sembrono dalam bermain saham. Mungkin anda pernah rugi konyol karena menganggap remeh pasar.  Jadi, di pos ini saya mengundang anda menyumbangkan ide, pendapat, dan komentar lucu anda tentang Cara Bodoh Main Saham. Tujuannya bukan untuk mengkritik atau meremehkan orang

Mengapa Perlu Tahu Earning Per Share? Bagian II

Pos ini adalah lanjutan dari "Mengapa Perlu Tahu Earning Per Share, Bagian I." Pada pos sebelumnya anda sudah tahu beberapa alasan mengapa Earning Per Share (Laba Per Saham) lebih penting anda ketahui daripada Laba Total. Mari kita lihat satu alasan lagi. Misalkan anda sedang membanding-bandingkan saham yang hendak anda beli. Menilik Tabel 1 di bawah ini, di antara saham A dan B, kira-kira saham mana yang lebih menarik untuk dibeli? Tabel 1. Laba Total Sama, Harga Saham Sama Laba kedua perusahaan tersebut sama , gumam anda dalam hati. Harga sahamnya juga sama. Bukannya sama aja, tidak beda? Secara kasat mata, saham A dan B kelihatannya sama saja. Tapi nilai saham A akan sama dengan saham B hanya kalau jumlah saham kedua perusahaan itu sama. Tapi kenyataan di lapangan adalah jumlah saham A dan jumlah saham B hampir pasti berbeda. Jadi, lagi-lagi kita harus mencari tahu Laba Per Saham masing-masing saham sebelum kita bisa melakukan perbandingan yang sepadan. Mari kita lihat T

Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5

Pos ini adalah lanjutan dari "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4." (Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1." ) Membandingkan harga Close dengan Open akan tergantung pada kondisi Open. Perlu anda ingat kembali bahwa ada tiga kemungkinan kondisi Open: Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price) Open Di Prv Price (Open = Prv Price) Open Di Bawah Prv Price (Open < Prv Price) Dengan adanya tiga kemungkinan kondisi Open ini, dan juga karena adanya tiga kemungkinan Close (Close Di Atas Open, Close Di Open, Close Di Bawah Open), membandingkan Close vs. Open menghasilkan sembilan skenario yang berbeda.   Mari kita teliti satu per satu. 1. Open Di Atas Prv Price (Open > Prv Price)   Kondisi ini sendiri adalah relatif Bullish.   a.  Close > Open (> Prv Price)   Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish; ranking 1 Bullish di antara semua kondisi nomor 1. Pad

Mengapa Perlu Tahu Earning Per Share? Bagian I

Kalau anda belum tahu arti Earning Per Share, silahkan baca dulu pos "Arti Istilah Earning Per Share (EPS)." Di pos tersebut saya menjelaskan apa itu Earning Per Share dan alasan pertama mengapa investor saham sebaiknya tahu Earning Per Share atau Laba Per Saham daripada tahu Laba Total. Di pos ini saya akan menjelaskan lebih lanjut alasan-alasan penting lain mengapa informasi Earning Per Share penting diketahui investor saham. Mari kita mulai dengan melihat Tabel 1. Tabel 1. Pertumbuhan Laba Total Tahun 2011-2013 Dari Tabel 1 di atas  anda bisa lihat bahwa: Laba Total perusahaan XYZ tahun 2012 adalah 1.5x lipat dari Laba Total 2011. Laba Total tahun 2013 adalah 3x lipat Laba Total  2011. Wow, kata anda , Laba Total XYZ tumbuh 3x lipat dari tahun 2011 ke tahun 2013.  Bagaimana dengan Laba Per Sahamnya? Apakah tumbuh 3x lipat juga dari tahun 2011 ke 2013? Sama saja kan? kata anda.   Belum tentu. Emangnya bisa beda? tanya anda. Bisa. Bisa berbeda. Malah jauh lebih mungkin