Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian IV-Tamat)

Pos ini adalah lanjutan dari "Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian III)." Untuk membaca seri ini dari awal, silahkan klik di si "Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian I)." Nah, sekarang kita sampai pada Bagian III dari buku How To Make Money in Stocks. III. Investing Like a Profesional (Berinvestasi Layaknya Profesional) Kalau Bagian II saya katakan sebagai bagian terpenting dari buku ini, Bagian III (Bab 13 - Bab 20) adalah bagian yang ter-TIDAK-penting. Kok? Saya berikan sedikit gambaran tentang bab-bab tersebut. Bab 13, 14, 15 dipakai William O'Neil untuk mempromosikan produk dagangannya: koran Investor Business Daily (IBD). Blah-blah-blah. Bung Iyan kenapa anti-iklan ya? pikir anda. Nah, anda salah mengerti. Saya tidak anti-iklan. Yang saya anti adalah MEMBAYAR untuk membaca iklan. Anda tentu setuju bahwa iklan seharusnya GRATIS untuk pembaca. Anda dan saya membayar sejumlah uang untuk tahu isi buku How To Make Money In Stocks . Ti

Saham Turun, Tidak Dijual. Sudah Rugi Atau Belum?

Misalkan anda membeli saham Semen Baturaja (SMBR) di harga Rp 600. Dasar lagi apes, SMBR perlahan-lahan turun. Sebulan kemudian SMBR bertengger di harga Rp 450. Posisi anda di atas kertas rugi, tapi anda belum berminat menjual saham ini. "Selama belum aku jual berarti belum rugi," kata anda dalam hati menghibur diri sendiri. Justifikasi anda adalah sebagai berikut: kalau belum dijual, saham masih bisa naik lagi. Jadi, sebelum saham dijual, tidak bisa dibilang sudah rugi. Benarkah logika tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat skenario berikut. Katakan saja Dian, putri anda tercinta* yang berusia 10 tahun menderita demam 40 � C. Karena demam tak kunjung turun, anda membawa Dian ke rumah sakit. Dokter ahli langsung memberi obat dan infus dan mengharuskan Dian dirawat-inap. * (Kalau anda tidak punya putri, coba bayangkan putra anda. Tidak punya juga? Coba bayangkan seseorang yang sangat anda kasihi, misalkan istri atau suami anda, ibu atau ayah anda, kakak atau

Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian III)

Pos ini adalah lanjutan dari pos "Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian II)." Untuk membaca seri ini dari awal, silahkan klik di sini "Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian I)."   Dari 7 bab tentang CAN SLIM�, bab berapa yang paling penting? Mari kita perhatikan jumlah halaman pada masing-masing bab CAN SLIM� ini (saya mengacu pada buku versi bahasa Inggris): Tabel 1. Jumlah Halaman Bagian I Buku How To Make Money In Stocks Menurut anda, kalau mengacu pada jumlah halaman, kira-kira bab berapa yang paling penting? Jumlah halaman Bab 7 (Market Direction/Arah Pasar) tiga sampai enam kali lipat jumlah halaman bab-bab lainnya. Dari fakta ini, sangat jelas bahwa menurut O'Neil, huruf M dari CAN SLIM� jauh lebih penting daripada huruf-huruf CAN SLI. Ah, kata anda dalam hati , bung Iyan sok tahu. Masak sih mengukur penting tidaknya suatu bab dari jumlah halaman. Bagus. Bagus. Anda sudah belajar tidak langsung percaya pada perkataan siapapun.

Cara Investasi Saham Intelligent Investor

Kalau anda sudah membaca pos "Mau Investasi Saham? Baca Dulu Buku Peter Lynch 'One Up On Wall Street'" anda tahu bahwa saya tidak terlalu suka buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham. Buku tersebut membosankan, susah dimengerti, dan tidak enak dibaca, begitu tulis saya di pos tersebut. Nah, ketika bung Willy (Top Komentator di blog ini) menyarankan saya untuk mengulas buku tersebut, yang ia katakan sebagai buku favoritnya , saya tidak terlalu semangat. Karena masih banyak buku investasi lain yang lebih menarik, buku The Intelligent Investor kemungkinan baru akan sempat saya ulas pada tahun 2088. "Kalau buku tersebut adalah favorit anda, kenapa tidak anda saja yang mengulas?" tanya saya ke bung Willy. Gayung disambut, bung Willy langsung setuju. Luar biasa. Jadi, untuk anda yang ingin tahu isi buku The Intelligent Investor , silahkan kunjungi blog bung Willy untuk baca pos "Main Saham ala Intelligent Investor Pre-Introduction." Pos-po

Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian II)

Pos ini adalah lanjutan dari pos "Cara Investasi Saham William O'Neil (Bagian I)." Apa itu CAN SLIM�? CAN SLIM� adalah huruf-huruf pertama dari  7 hal terpenting �menurut William O'Neil �yang harus diperhatikan ketika bermain saham. Huruf-huruf ini dijelaskan oleh O'Neil satu-per-satu dalam 7 Bab di Bagian I buku ini. C = Current Quarterly Earnings per Share: The Higher the Better. Laba Per Saham Kwartal Ini: Makin Tinggi Makin Baik. A = Annual Earnings Increases: Look for Significant Growth. Peningkatan Laba Tahunan: Cari Yang Tumbuh Pesat. N = New Products, New Management, New Highs: Buying at the Right Time. Produk Baru, Manajemen Baru, Harga Tertinggi Baru: Beli Pada Saat Tepat. S = Supply and Demand: Shares Outstanding Plus Big Volume Demand. Pasokan dan Permintaan: Jumlah Saham Beredar Plus Permintaan Jumlah Besar. L = Leader or Laggard: Which Is Your Stock? Pemimpin atau Pengikut: Termasuk Yang Mana Saham Anda? I =  Institutional Sponsorship: Follow the L

Cara Investasi Saham William O'Neill (Bagian I)

Kalau anda ingin belajar investasi saham, buku pertama yang saya anjurkan anda baca adalah One Up on Wall Street karya Peter Lynch. (Silahkan baca pos "Mau Investasi Saham? Baca Dulu Buku Peter Lynch "One Up on Wall Street." ) Sayangnya, One Up on Wall Street tidak ada terjemahan bahasa Indonesianya. Kalau anda kurang paham bahasa Inggris, anda bisa tahu intisari buku tersebut dengan membaca pos-pos saya tentang buku tersebut. Nah, kalau anda sudah menyelesaikan buku One Up on Wall Street , buku investasi saham apa lagi yang perlu dibaca pemula? Jawaban saya: How to Make Money in Stocks karya William J. O'Neil . Figure 1. Cover Buku How To Make Money in Stocks Bahasa Inggris Mengapa How to Make Money in Stocks ? Terus terang, masih banyak buku investasi saham lain yang menurut saya lebih menarik daripada buku How To Make Money In Stocks . Tapi ada satu alasan penting mengapa saya menyarankan anda membaca buku ini setelah anda membaca One Up On Wall Street : H

Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway (Bagian III)

Pos ini adalah lanjutan dari "Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway (Bagian II)." Pada pos "Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway (Bagian II)" saya menulis bahwa mendefinisikan Trendless/Sideway (relatif) lebih sulit daripada mendefinisikan Uptrend dan Downtrend. Jadi, bagaimana sebaiknya definisi saham yang Sideway/Trendless? Menurut John J. Murphy di buku Technical Analysis of the Financial Market : Horizontal peaks and troughs would identify a sideway price trend. Puncak dan lembah yang horizontal adalah ciri-ciri trend harga yang bergerak sideway. Lho, cuma gitu doang? Saya sama sekali tidak puas dengan definisi ini. Horizontal gimana? Kan saham selalu bergerak naik turun. Kalau horizontal kan artinya saham hanya terjadi di satu harga, terus menerus. Hal ini sangat jarang terjadi. Berdasarkan definisi di atas, banyak juga yang berkesimpulan bahwa semua puncak harus sama tingginya dan semua lembah sama rendahnya. Bahkan contoh grafik yang diberikan John J. Murp